Lae Balno-, Pondok Pesantren Al-anshar Lae Balno Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil kembali menerima Santri Baru (Murid Baru) tahun pelajaran 2025/2026. Penerimaan Santri Baru tersebut dijadwalkan mulai tanggal 15 s/d 28 Februari 2025. Adapun persyaratan yang ditetapkan ialah Akta Kelahiran, Foto Kopi KK dan KTP orang Tua. Adapun ijazah dan SKHU dibawa saat sudah masu asrama atau saat telah menerima ijazah dari sekolah dasar asal.

Pimpinan Ponpes Al-Anshar Lae Balno, Tgk. Azwar Ramnur mengatakan, siswa yang mendaftar akan diinapkan (boarding) sehingga lebih maksimal mendapatkan pelajaran. Dikatakanya pula, seluruh siswa yang mendaftar akan digratiskan dari semua biaya bulanan seperti uang SPP, uang Listrik, uang air dan uang bulanan lainnya semuanya gratis. Sebaliknya, santri yang belajar di Pesantren ini akan diberikan fasilitas asrama gratis, dibolehkan membawa peralatan elektronik seperti alat memasak nasi, pemanas air dan kipas angin. Bahkan para santri yang menginap dapat menggunakan fasilitas mesin cuci dan kulkas dan fasilitas lainnya yang disediakan Pesantren secara gratis.

Mengenai Kurikulum yang digunakan, Ponpes Al-Anshar menggunakan kurikulum Dayah Aceh dengan pembelajaran kitab kuning seperti Kitab Bajuri dan I’anah. Sedangkan untuk pendidikan umum atau SMP, Ponpes Al-Anshar mengikuti kurikulum di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil, yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Merdeka.

“Sekolah kita baru setingkat SMP dan Insya Allah tahun ini kita buka tingkat SMK dan Tingkat Ulya” kata Tgk. Azwar.

Meski baru tingkat Pesantren dan SMP, tenaga pengajar yang membatu kegiatan Pembelajaran di Pesantren ini sudah ada sebanyak 16 orang, yang berasal dari berbagai pesantren dan Perguruan Tinggi. Tgk. Azwar menyebut Program unggulan yang ditawarkan selain daripada pembelajaran di SMP diantaranya Kitab Kuning, Bahasa Arab, Komputer, Pidato/ Public Speaking, Literasi/ Menulis, Tahfidz, Pramuka, Pencak Silat, Kesenian Islami dan Lifeskill. Beberapa progam ini telah berjalan dengan baik. Seperti membaca kitab kuning dan Bahasa Arab. Bahkan para santri diberi tenggat waktu 6 bulan sudah bisa membaca kitab kuning dan bahasa Arab.

Meski berada persis di Perbatasan Aceh Sumut dan jauh dari Ibukota Kabupaten, Pondok Pesantren Al Anshar tetap berusaha untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan laptop, paperless waktu ujian, absen elektronik dengan scan barcode, dll, yang bisa diakses melalui website Pesantren Al Anshar Lae Balno.

Mengenai keamanan dan kenyamanan santri, pihak Pesantren memasang CCTV di beberapa sudut, sehingga santri bisa diawasi dengan lebih baik, mengurangi dan mencegah bulliying dan dan mencegah kekerasan.

Leave a Comment